Sulit untuk tidak mengakui bahwa saat ini sepak bola bukan hanya sekadar olahraga. Bahkan mungkin kini beranjak menjadi sebuah kebutuhan, di mana teknologi terus menerus dikembangkan untuk mendukung jalannya berbagai kompetisi yang ada. Termasuk Piala Dunia 2022, seperti pada gelaran pada periode sebelumnya, hadir teknologi terbaru yang tentunya menarik untuk dibahas.
Pada tahun 2018, kala Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia ke-21, VAR kencang diperbincangkan. Pro-kontra mewarnai gelaran empat tahunan tersebut. Bahkan tak banyak dari para pecinta sepak bola yang menganggap bahwa VAR ‘merampok’ ruh spontanitas yang ada dalam sepak bola.
Meskipun tidak semenggemparkan VAR, pada Piala Dunia 2022 ternyata FIFA juga menghadirkan teknologi terbaru yang disebut dengan Semi-Auto Offside. Teknologi ini tentunya berbasis computer vision, salah satu buah dari artificial intelligence.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 Punya Sederet Aturan Unik, Apa Saja Kira-Kira?
Seperti namanya, Semi-Auto Offside ini merupakan perkembangan dari VAR yang hadir untuk membantu wasit dalam mendeteksi kejadian offside, meskipun keputusan akhir tetap berada di tangan wasit.
Cara Kerja Semi-Auto Offside

Semi-Auto Offside bekerja menggunakan sistem deteksi objek. Artinya, teknologi yang satu ini dapat mendeteksi dan mengindrakan sebuah objek layaknya mata manusia. Mengenai cara kerjanya terhadap kemungkinan offside, Semi-Auto Offside akan mendeteksi posisi setiap pemain kaitannya dengan posisi bola.
Deteksi posisi pemain maupun bola dilakukan oleh 12 dedicated tracking cameras, yang berada di bawah atap pada stadion. Tak tanggung-tanggung, seluruh kamera tersebut akan mengumpulkan data mengenai posisi pemain dan bola sebanyak 50 kali per detik.
Tak hanya itu, untuk mendapatkan hasil yang akurat, teknologi ini juga akan merepresentasikan posisi para pemain dengan memberikan 29 titik data terhadap bagian tubuh yang mendorong kemungkinan offside.
Baca Juga: Nonton Piala Dunia 2022 Lebih Bagus Pakai Siaran Digital
Penggunaan Teknologi Terbaru Lainnya

Adanya Semi-Auto Offside saja tidak cukup. Untuk mendukung hadirnya teknologi tersebut, Piala Dunia 2022 akan menggunakan bola dengan nama Al Rihla, yang telah dilengkapi dengan teknologi sensor di bagian tengah dalam bola tersebut untuk mengirimkan data mengenai posisi bola 500 kali per detik.
Sehingga selain dari Semi-Auto Offside, Al Rihla juga akan membantu algoritma berbasis machine learning serta artificial intelligence untuk mendeteksi offside yang nantinya akan diproyeksi ke dalam 3D. Dimana 3D tersebut muncul setelah adanya peringatan akan offside. Hasil proyeksi 3D akan diperiksa oleh VMO (Video Match Officials), sebelum diberikan kepada wasit di lapangan. Selain itu, penonton juga akan melihat hasil teknologi ini karena proyeksi 3D tersebut akan ditayangkan di layar besar.
Baca Juga: Stadion Piala Dunia 2022 Qatar, Nomor 8 Bikin Kamu Pengen Kesana!
Telah Melalui Uji Coba

Rupanya, Piala Dunia 2022 bukan merupakan masa uji coba untuk teknologi terbaru yang satu ini. FIFA sebelumnya telah melakukan pengujian mengenai efektivitasnya terhadap deteksi offside melalui beberapa kompetisi. Mulai dari FIFA Arab Club 2021 serta FIFA Club World Cup 2021. Uji tersebut membuktikan bahwa VMO dapat mendeteksi offside secara akurat dan cepat menggunakan Semi-Auto Offside.